Senin, 14 Maret 2016

Menarik, Muslimah Di Aceh Kenakan Hijab DIpadukan Dengan Kimono Jepang

Pemuda yang tergabung dalam Forum Persahabatan Indonesia–Jepang, Jumat (11/3) memperingati lima tahun bencana tsunami Jepang di Pelataran Museum Tsunami, Banda Aceh, Jumat (11/3/2016).

Nah Kegiatan yang dihadiri oleh puluhan siswa dan mahasiswa itu, diawali dengan menyanyikan lagu Jepang yang bertemakan kebangkitan. Kemudian para peserta melakukan hening cipta untuk korban tsunami yang terjadi pada 11 Maret 2011 tersebut.

Para Pemuda yang tergabung dalam Forum Persahabatan Indonesia–Jepang mengakhiri kegiatan dengan pelepasan miniatur perahu ke kolam museum tsunami, sebagai simbol kebangkitan setelah tsunami.

Menariknya sejumlah peserta memakai pakaian tradisional Jepang berupa kimono. Asisten Administrasi Umum Pemerintah Aceh, Syahrul Badruddin yang mewakili Gubernur Aceh mengatakan, kegiatan itu sebagai bentuk solidaritas dan dukungan untuk masyarakat jepang, agar bangkit kembali setelah bencana tsunami. Apalagi Jepang negara yang memberi perhatian besar saat aceh ditimpa bencana tsunami pada 2004.



“Aceh dan Jepang pernah merasakan penderitaan yang sama saat dilanda bencana tsunami, namun karena mendapat dukungan maka aceh dan jepang dapat bangkit kembali. Kegiatan harus dapat meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan bencana,” ujar Syahrul.

Konsulat jenderal jepang di Medan, Takayuki Kawai mengaku sangat terharu atas inisiatif dan kepedulian pemuda aceh yang memperingati lima tahun terjadi tsunami jepang.

Menurutnya bencana telah mempererat hubungan anatara aceh dan jepang.

“Kerjasama tidak hanya dilakukan antara Pemerintah Jepang dan Pemerintah Aceh, namun juga antara Kota Banda Aceh dengan Kota Higashimatshima, Prefektur Miyagi, sebagai wilayah yang parah dilanda tsunami. Bahkan kali ini pemerintah jepang juga mengundang mahasiswa Unsyiah ke Jepang,” tandas Kawai.



Keberadaan perkakas seperti kimono, tulisan kanji, dan lagu kebangsaan Jepang yang mengaung ke udara membuat pengunjung seperti dibawa ke 'negeri matahari terbit'..



Uniknya para pemudi Aceh yang tergabung dalam forum tersebut hadir dalam balutan warna warni kimono layaknya Geisha. Namun bedanya tanpa make up dan konde yang bertengger, melainkan hijab. Sebuah akulturasi budaya dari dua negara yang mempunyai kesamaan riwayat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar