
Joko menyampaikan, " Anak saya di sekolahnya dimasukkan ke kelas percepatan lantaran termasuk siswa yang pandai serta dapat merampungkan pendidikan dari kelas I hingga kelas VI cuma 4, 5 th., nilainya juga begitu memuaskan. Tetapi pihak Dinas Pendidikan tak mengizinkannya untuk ikuti UN, pihak sekolah sendiri tak dapat apa-apa. " Supaya anaknya dapat ikuti UN bln. Mei 2016 kelak, Joko bahkan juga hingga membawa anaknya ke satu diantara instansi psikotes punya TNI AL. " Dari hasil psikotest itu di ketahui bila IQ anak saya itu 136.
Walau sekian, lagi-lagi pihak Dinas Pendidikan tetaplah tak mengizinkan anak saya ikuti UN lantaran usianya yang masihlah 8 th., " katanya lagi. Disamping itu Ketua Fraksi PDIP DPRD Jawa timur, Sri Untari menyampaikan bila sekolah Pato semestinya telah dapat lakukan Ujian Nasional sendiri lantaran telah meluluskan banyak angkatan. Sri menyampaikan, " Sekolah Pato itu semestinya telah dapat mengadakan UN sendiri, tak berhimpun dengan sekolah lain. Terlebih SD Multilingual Anak Saleh ini dapat meluluskan tujuh angkatan. "
Hal yang sama saja disibakkan oleh anggota Fraksi PDIP DPRD Jawa timur, Agatha Retnosari, " Jangan pernah siswa seperti Pato jadi korban pendidikan. Anak-anak jenius yaitu harapan hari esok bangsa bukanlah lantaran ketentuan yang kaku serta ego. "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar