Selasa, 15 Maret 2016

Soal Tewasnya Siyono di Tangan Densus 88, Ruhut: Siapa Suruh Jadi Orang Aneh-Aneh

Di saat banyak umat Islam menyesalkan tewasnya Siyono yang belakangan diakui Densus 88 akibat kesalahan prosedur, Ruhut Sitompul mengambil sikap berbeda. Politisi Partai Demokrat itu menilai wajar Siyono tewas.

"Siapa suruh jadi orang aneh-aneh, lihat saja masyarakat yang menunggu (jenazah Siyono). Sangar-sangar kan, pakai topeng semua," kata anggota komisi III DPR RI tersebut, Senin (14/3/2016) seperti dikutip Republika.

Menurutnya, apapun alasannya, segala hal yang terkait teroris harus diperangi. Karena itu ia juga mengusulkan anggaran untuk Densus 88 ditambahi sebanyak-banyaknya.






Seperti diberitakan sebelumnya, banyak pihak mulai dari Muhammadiyah hingga Ustadz Arifin Ilham mengecam cara Densus 88 memperlakukan terduga teroris. Meskipun umat Islam mendukung pemberantasan dan pencegahan aksi terorisme, namun Densus 88 harus tetap sesuai prosedur dan tidak asal tangkap apalagi sampai menghilangkan nyawa.

Belakangan, Densus 88 mengakui ada kesalahan prosedur dan penyebab kematian Siyono bukan karena kelelahan berkelahi.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan, Siyono tewas karena ada pelanggaran SOP dari anggota Densus, karena membebaskan terduga teroris dari penutup mata dan borgol sehingga terjadi perkelahian yang mengakibatkan kematian.

“Kami juga menyayangkan dan mempertanyakan, kenapa terjadi seperti itu. Padahal mata ditutup dan tangannya diborgol. Mungkin bujuk rayunya minta buka penutup mata saja. Tapi borgol ini kesalahan prosedur,” kata Anton di Mabes Polri, Senin (14/3/2016) seperti dikutip Koran Sindo. [Ibnu K/Tarbiyah.net]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar